SINTREN (BERGANTI BUSANA DALAM KURUNGAN AYAM)

10/24/2015

SINTREN (BERGANTI BUSANA DALAM KURUNGAN AYAM)




Sintren atau dikenal juga Lais (di daerah Cirebon) adalah seni tari yang dipentaskan dalam acara-acara tertentu seperti khajatan ataupun dalam syukuran desa atau daerah, juga sering dipentaskan dalam memperingati ulang tahun kabupaten kota atau dikenal dengan pentas seni budaya kabupaten.  

Sintren dimainkan oleh beberapa penari perempuan yang salah satunya nanti akan menjadi tokoh kunci yaitu seorang sintren, dalam hal ini tokoh kunci pementasan seni ini adalah seorang penari yang belum menggunakan busana penari dan belum berdandan.

Setelah beberapa lagu di nyanyikan untuk mengawali pementasan seni sintren tersebut barulah dipersiapkan sebuah kurungan ayam yang cukup untuk menutup seorang penari tersebut. 

Di dalam kurungan ayam tersebut telah dipersiapkan busana penari lengkap dengan asesorisnya yang nantinya setelah dilakukan ritual tertentu oleh seorang dukun sintren maka penari yang sudah dipersiapkan tadi akan di ikat dan dimasukan ke dalam kurungan ayam tersebut. 

Setelah beberapa saat diiringi oleh beberapa tembang atau lagu maka kurungan ayam tersebut di buka kembali dan yang terjadi sungguh menakjubkan, karena penari yang tadinya hanya memakai busana biasa, begitu kurungan ayam tersebut dibuka sudah berganti dengan busana penari yang lengkap dengan asesorisnya, padahal kurungan ayam tersebut hanya cukup untuk menutupi atau mengurung seukuran tubuh seorang penari dan lebih takjubnya lagi tubuh seorang penari tersebut dalam keadaan terikat, bergantinya penari biasa menjadi seorang penari menyerupai putri itulah yang dinamakan sintren. 

Setelah beberapa tembang dilantunkan untuk mengiringi penari yang telah berubah tadi maka akan dilakukan kembali ritual untuk mengembalikan penari tadi seperti keadaan semula.  

SINTREN (BERGANTI BUSANA DALAM KURUNGAN AYAM)
Menurut mitos yang beredar di kalangan masyarakat ada yang mengatakan bahwa perempuan yang di ikat dan dimasukan ke dalam kandang ayam tersebut tadi di dandani atau di rias oleh jin atau sejenisnya, dan ada pula yang beranggapan bahwa perempuan yang dimasukan kandang tadi diambil ke alam yang berbeda dan digantikan oleh jin atau sejenisnya yang menyerupai wajah penari tersebut, dan setelah beberapa saat dan dilakukan ritual kembali maka akan kembali lagi.

Apapun mitos yang beredar di masyarakat menurut saya sintren adalah pementasan seni yang menarik yang disuguhkan untuk menghibur masyarakat dan tentunya hal ini salah satu cara melestarikan budaya jawa di era globalisasi yang semakin pesat. 

Semoga sedikit cerita tentang sintren menambah wawasan kita semuanya tentang khasanah budaya jawa ....

Related Post

Next
Previous
Click here for Comments

0 komentar:

Silahkan berkomentar menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX dan POLITIK