Masih senang dengan bacaan-bacaan Novel kali ini karya Mochtar Lubis penulis mencoba membuat sinopsisnya, buat rekan-rekan blogger dan pembaca yang budiman mohon maaf bila dalam penyusunan sinopsis ini masih banyak kekurangannya.... selamat membaca, semoga bermanfaat
JALAN TAK ADA UJUNG
Karya : Mochtar Lubis
Diceritakan seorang guru bernama Isa yang memiliki istri bernama Fatimah mereka belum dikaruniai anak dari pernikahannya disebabkan guru Isa menderita impoten. Akhirnya mereka mengangkat seorang anak laki-laki yang bernama Salim sebagai anak.
Guru Isa mempunyai teman seperjuangan yaitu Haziz. Guru Isa dan Haziz mempunyai hobi yang sama yaitu bermain bola, pergaulan mereka semakin akrab ketika guru Isa diajak ikut berjuang ia pun menolak karena penyakitnya dan tidak berani karena ia tidak suka kekerasan.
Kemudian Haziz menyruh guru Isa sebagai kurir saja akhirnya ia menerimanya ia bertugas mengantar senjata dan surat-surat. Ia melakukannya dengan terpaksa akibat tekanan Haziz dan istrinya mendukung, namun tugas sebagai agen rahasia cukup berat mereka mendapat bantuan dari Tuan Hamsai mereka menuju Manggarai, guru Isa menyaksikan pembunuhan keji terhadap Tionghoa, Isa mengusulkan kepada Haziz agar atong dan kawannya tak mencampurkan perjuangan dan pembunuhan.
Pada bulan Januari Rahmat mengantarkan surat Haziz untuk guru Isa saat Isa membacanya teman guru Isa dating. Guru Saleh mengabarkan bahwa ia akan mengungsi dan tak betah karena kerusuhan di tempat tinggalnya guru Isa ikut bergembira sebab temannya juga takut kepada revolusi. Iapun berniat ikut mengungsi.
Haziz mengatakan banyak orang melakukan pembunuhan dengan kedok perjuangan. Selama sebulan Haziz menghilang karena dicari sekutu Inggris. Jalan tak ada ujung yang telah dipilihnya dengan penuh tanggungjawab ia kembali ke Jakarta.
Haziz, Rahmat dan kawan-kawan semakin betah melakukan penyerangan kepada Belanda. Mereka akan melempar granat. Guru Isa ikut untuk memastikan akan berhasil atau tidak. Bila tidak guru Isa akan pulang dan menunggu. Seseorang dari mereka jika dalam tempo dua hari guru Isa tidak dapat kabar berarti bahwa mereka ditangkap, dan ia harus melaporkannya ke Markas Karawang.
Seminggu setelah penyerangan guru Isa mendapatkan kabar bahwa pelempar granat tertangkap. Guru Isa berfikir siapa yang tertangkap Haziz atau Rahmat. Hari ketiga setelah peristiwa itu datang polisi militer menangkapnya dan ia di jebloskan ke penjara, disana ia bertemu Haziz. Guru Isa sangat kecewa ketika mengetahui Haziz berkhianat ia bahkan kini menjadi tidak takut lagi terhadap siksaan yang di terimanya.Disaat itu pula kelaki-lakiannya yang mati justru muncul kembali. Ia merasakan darah mengaliri dirinya membuat dia percaya diri dan impotensinya hilang.
0 komentar:
Silahkan berkomentar menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX dan POLITIK