SINOPSIS NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH DINI

11/20/2015
Jumpa lagi sobat blogger kali ini masih dalam edisi sinopsis, saya ingin menulis sinopsis tentang pertemuan Dua Hati sebuah Novel Karya NH Dini, yang sebelumnya saya sudah menulis sinopsis novel karya Kunto Wijoyo dan Sutan Takdir.
Selamat membaca

SINOPSIS NOVEL PERTEMUAN DUA HATI KARYA NH DINI




PERTEMUAN DUA HATI
Karya Nh. Dini
Tahun 1986

Bu Suci adalah seorang guru disebuah desa di Purwodadi ia adalah seorang guru bijak yang sangat mencintau kelauarganya, namun karena pekerjaan suaminya ibu Suci dan keluarga terpaksa pindah ke Kota Semarang. Ia tingal dengan suami dan ketiga anaknya serta dengan bibinya yang menjaga anak-anak itu.

Suami bu Suci sangat pengertian terhadap keluarganya dia selalu mendukung apa saja yang bu Suci lakukan selama itu benar, ia berniat untuk mencari pekerjaan sebagai guru kembali. Hingga suatu saat ia mengantarkan anaknya ke sekolah dan iapun mendapat pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah dasar dimana anaknya bersekolah.

Hari pertama mengajar dilalui dengan baik. Namun, ia mulai merasa ada suatu kejanggal yang terjadi pada kelas tersebut. Ia berusaha professional dengan bisa membagi waktu agar anak-anaknya tidak pernah merasa kehilangan sosok ibu dalam dirinya.

Hari-hari berikutnya dilalui dengan mulus, sekarang ia mengerti apa yang mengganjal di pikirannya muridnya bernama Waskito telah menarik perhatiannya. Setiap ditanya tentang murid tersebut semua anak seolah terdiam.

Namun, akhirnya bu Suci mendapatkan jawabannya. Ternyata Waskito merupakan salah satu murid yang nakal dan selalu membuat keonaran, semua murid takut kepadanya dan sering kali memukul/ menjahili temannya. Entah kenapa ibu Suci merasa ada hal yang perlu diselesaikan. Membuat ibu Suci untuk membantu Waskita menyelesaikan masalahnya, ketika itu kedua anak ibu Suci difonis terkena penyakit ayan, cobaan seolah menghadang bu Suci di sisi lain ibu Suci ingin berada di kelas, namun disisi lain ia harus mengantarkan anaknya ke rumah sakit. 

Akhirnya ibu Suci mendatangi rumah kakek dan nenek Waskito untuk menggali informasi iapun mendapatkan informasi Waskito anak yang baik, karena kelakuan ortunya iapun menjadi anak nakal. Ibu Suci seringkali memperhatikan perilaku Waskito suatu saat ibu Suci menyuruh Waskito mengantarkan makanan ke kedua anaknya yang sakit, dengan ini ibu Suci menunjukan bahwa ia masih beruntung dengan lainnya. Bu Suci memberikan kepercayaan kepada Waskito sehingga pekerjaan yang dilakukannya mendapat penghargaan dari teman-temannya kini Waskito tinggal bersama bibinya sehingga ia mendapatkan pelajaran dan kasih saying terutam di keluarga bibinya. Ia juga belajar tentang sopan santun, ibu Suci merasa lega dengan semua perubahan yang ada pada diri Waskito, suatu hari ia mengamuk lantaran dihina temannya karena tanaman yang ia tanam iapun membawa cutter yang diacungkan kepada temannya. Semua guru di sekolah sepakat mengeluarkan Waskito karena sikap Waskito sangat keterlaluan. 

Namun bu Suci meminta agar diberi waktu untuk membimbing Waskito, jabatannya sebagai taruhannya. Sejak itu Waskito dan bu Suci semakin dekat, akhir semester Waskito naik kelas 1 keluarganya sangat berterima kasih karena mereka tidak menyangka Waskito dapat berubah baik sejak saat itu keprofesionalisme bu Suci digunakan memisahkan urusan pekerjaan dan rumah tangga.

Related Post

Next
Previous
Click here for Comments

0 komentar:

Silahkan berkomentar menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX dan POLITIK