Siapa tidak kenal Lalat, binatang yang dicap sebagai binatang kotor dan menjijikan syarat akan penyakit yang di bawa oleh kaki-kakinya, tetapi siapa sangka ternyata Mata lalat mengilhami lahirnya pengembangan peralatan pencitraan (scan) baru di dunia kedokteran. Adalah Joseph Rosen dan David Abookasis, peneliti dari Universitas Ben-Gurion di Israel. Ilmuwan ini mengumpulkan sejumlah gambar dari obyek yang sedang dicitrakan dan menggabungkan gambar-gambar hasil obyeknya sedemikian rupa untuk menghasilkan satu gambar bagus dari obyek tersebut. Hasilnya, mereka mendapatkan sebuah gambar hasil rata-rata dari gambar-gambar tersebut, dan cahaya yang dihaburkan oleh jaringan tubuh yakni "Pengotor" pada gambar, dapat di hilangkan.
Penemuan ini menjawab sementara permasalahan yang ada pada peralatan-peralatan yang ada selama ini, dan tahukah anda rancangan yang menjadi ilham dari pemecahan masalah melalui cara penggabungan (gambar) ini bukanlah alat buatan manusia. dalam mencari pemecahan masalah ini, para ilmuwan tersebut terilhami oleh "mata majemuk" yang digunakan oleh lalat selama ratusan tahun. Bahkan, judul yang mereka berikan pada penelitian mereka adalah Seeing through bilogical tissues using the fly eye principle (Melihat Dengan Menembus Jaringan Hidup Berdasarkan Prinsip Mata Lalat).
Konon, alat ini relatif aman dibanding teknologi pencitraan yang digunakan pada perangkat-perangkat yang sudah ada selama ini. Biayapun relatif lebih murah, sehingga memungkinkan masyarakat untuk memeriksa kesehatannya dengan lebih sering.
Sumber : Hidayah, Maret 2007
0 komentar:
Silahkan berkomentar menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX dan POLITIK