NAMA PARA NABI DI PRASASTI EBLA BUKTI NABI IBRAHIM DAN AGAMANYA 1500 TAHUN SEBELUM TAURAT

11/22/2015
Berasal dari masa sekitar 2500 SM, prasasti Ebla memberikan keterangan penting mengenai sejarah agama-agama. terlebih kerajaan Ebla dianggap sebuah keberhasilan besar bagi arkeologi klasik. Menyusul ditemukannya sekitar 20.000 prasasti dan penggalan tulisan paku pada thaun 1975. 

Naskah ini empat kali lebih banyak daripada seluruh naskah bertulisan paku yang diketahui para erkeolog selama 3.000 tahun terakhir. Nilai penting prasasti tersebut semakin dipahami ketika Giovanni Pettinato, penerjemah naskah-naskah kuno dari Universitas Roma, menejermahkan bahasa yang digunakan dalam prasasti-prasasti tersebut. Hasilnya penemuan Kerajaan Ebla dan kumpulan naskah negara yang luar biasa tersebut menarik perhatian di bidang arkeologi, tapi juga bagi kalangan agamawan.

NAMA PARA NABI DI PRASASTI EBLA BUKTI NABI IBRAHIM DAN AGAMANYA 1500 TAHUN SEBELUM TAURAT


Hal ini dikarenakan selain nama-nama seperti Mikail (Mi-ka-il) dan Thalut (Sa-u-lum) yang berperang bersama Nabi Daud, prasasti-prasasti ini juga menuliskan tiga kitab suci : Nabi Ibrahami (Ab-ra-mu), Nabi Daud (Da-u-dum) dan Nabi Ismail (Ish-ma-il). Nama para Nabi yang ditemukan dalam prasasti Ebla memiliki nilai penting karena ini adalah kali pertama nama-nama tersebut dijumpai dalam naskah bersejarah setua itu.

Informasi ini, yang berasal dari zaman 1500 tahun sebelum Taurat, sangatlah mengejutkan. Kemunculan nama Nabi Ibrahim di dalam prasasti tersebut menyatakan secara tertulis bahwa Nabi Ibrahim dan agama yang dibawanya telah ada sebelum Taurat.

Ebla sendiri adalah sebuah kerajaan yang meliputi suatu wilayah yang didalamnya termasuk ibukoya Syiria, Damaskus, dan Tukri bagian Tenggara. Kerajaan ini pernah mengukir puncak kejayaan di bidang kebudayan ekonomi. Namun setelah itu, sebagaimana yang menimpa banyak peradaban besar, Kerajaan Ebla menghilang dari panggung sejarah. 



Sumber : Hidayah Maret 2007 

Related Post

Next
Previous
Click here for Comments

0 komentar:

Silahkan berkomentar menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX dan POLITIK